Rabu, 29 Mei 2019

Mutasi sebagai Penyebab Evolusi


Ditinjau dari jenisnya mutasi dibagi menjadi duayaitu mutasi spontan dan mutasi buatanMutasi spontan terjadi oleh radiasi alam yang berasal dari mineral radioaktif dan sinar kosmiksedangkan mutasi buatan adalah mutasi yang disengaja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 
Kedua jenis mutasi ini merupakan penyebab terjadinya evolusiyaitu perubahan pada makhlk hidup yang terjadi sedikit demi sedikit dalam kurun waktu yang lama dari generasi ke generasiDalam hal ini telah terjadi seleksiyaitu siapa yang dapat bertahan dan menyesuaikan diri terhadap perubahanmaka dialah yang akan survive. 
Mengenai terjadinya evolusi, Al-Qur'an menyatakan dalam ayat 68 suratQashash yang artinya: 
Dan Tuhanmu menciptakan apa saja yang diinginkan dan memilihtak da pilihan bagi mereka; Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mreka persekutukan" 
Nyata bahwa Allah-lah yang mengadakan seleksi, siapa diantara makhluk yang diciptakan-Nya itu yang akan sanggup terus hidup dan berkembang dalam kancah persaingan hidup di dunia. Jadi dua belas abad sebelum Charles Robert Darwin lahir Al Qur'an sebenarnya telah mengajarkan bahwa evolusi makhluk hidup terjadi dengan seleksi Ilahiyah, namun ummat Islam tidak mengerti karena mereka telah lama menelantarkan sains dan tidak mampu menetralisir seleksi alamiah yang diajarkan oleh Darwin dengn suatu teori tandingan yang dilengkapi dengan alasan meyakinkan. Allah jualah yang melakukan pilihan mutasi dari makhluk yang akan muncul serta menentukan kemampuannya bertahan dan berkembang. 
Di dalam inti sel terdapat kromosom-kromosom yang terbentuk dari rangkaian gen-gen yang mengandung instruksi sang penciptamakhluk apa yang akan terjadi sebagai hasil perkembangbiakan sel ituInstruksi-instruksi ini diantaranya berwujud dalam urutan rangkaian ADN, oleh karena itu maka telur ayam yang menetas akan menghasilkan ayam dan tidak akan memunculkan buaya maupun makhluk hidup yang lain. 
Darwin yang mengajarkan bahwa makhluk hidup berevolusi dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain karena tekanan lingkungan tidaklah mengena (apalagi kalau jumlah kromosom kedua makhluk hidup tersebut tidak sama), karena adanya pengendalian proses pertumbuhan makhluk itu oleh gen-gen yang ada. Ia baru dapat berubah menjadi makhluk yang berbeda apabila susunan gennya diubah, atau jumlah gennya ditambah, yang dapat tampak sebagai pertambahan pada jumlah kromosomnya. Dalam perubahan semacam itu sudah pasi hak prorogatif (untuk menentukan gen atau AND mana yang akan berperan) adalah pada Allah semata. Maka sebagai muslim seharusnya mengatakan bahwa makhluk hidup menuju tingkat yang lebih tinggi hanya dapat terjadi karena seleksi Ilahiyah, bukan seleksi alamiah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar