Ditinjau dari jenisnya mutasi dibagi menjadi dua, yaitu mutasi spontan dan mutasi buatan. Mutasi spontan terjadi oleh radiasi alam yang berasal dari mineral radioaktif dan sinar kosmik, sedangkan mutasi buatan adalah mutasi yang disengaja untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kedua jenis mutasi ini merupakan penyebab terjadinya evolusi, yaitu perubahan pada makhlk hidup yang terjadi sedikit demi sedikit dalam kurun waktu yang lama dari generasi ke generasi. Dalam hal ini telah terjadi seleksi, yaitu siapa yang dapat bertahan dan menyesuaikan diri terhadap perubahan, maka dialah yang akan survive.
Mengenai terjadinya evolusi, Al-Qur'an menyatakan dalam ayat 68 suratQashash yang artinya:
Dan Tuhanmu menciptakan apa saja yang diinginkan dan memilih; tak da pilihan bagi mereka; Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mreka persekutukan"
Nyata bahwa Allah-lah yang mengadakan seleksi, siapa diantara makhluk
yang diciptakan-Nya itu yang akan sanggup terus hidup dan berkembang dalam
kancah persaingan hidup di dunia. Jadi dua belas abad sebelum Charles Robert
Darwin lahir Al Qur'an sebenarnya telah mengajarkan bahwa evolusi makhluk hidup
terjadi dengan seleksi Ilahiyah, namun ummat Islam tidak mengerti karena mereka
telah lama menelantarkan sains dan tidak mampu menetralisir seleksi alamiah
yang diajarkan oleh Darwin dengn suatu teori tandingan yang
dilengkapi dengan alasan meyakinkan. Allah jualah yang melakukan pilihan mutasi
dari makhluk yang akan muncul serta menentukan kemampuannya bertahan dan
berkembang.
Di dalam inti sel terdapat kromosom-kromosom yang terbentuk dari rangkaian gen-gen yang mengandung instruksi sang pencipta, makhluk apa yang akan terjadi sebagai hasil perkembangbiakan sel itu. Instruksi-instruksi ini diantaranya berwujud dalam urutan rangkaian ADN, oleh karena itu maka telur ayam yang menetas akan menghasilkan ayam dan tidak akan memunculkan buaya maupun makhluk hidup yang lain.
Darwin yang mengajarkan bahwa makhluk hidup berevolusi dari bentuk
yang satu menjadi bentuk yang lain karena tekanan lingkungan tidaklah mengena
(apalagi kalau jumlah kromosom kedua makhluk hidup tersebut tidak sama), karena
adanya pengendalian proses pertumbuhan makhluk itu oleh gen-gen yang ada. Ia
baru dapat berubah menjadi makhluk yang berbeda apabila susunan gennya diubah,
atau jumlah gennya ditambah, yang dapat tampak sebagai pertambahan pada jumlah
kromosomnya. Dalam perubahan semacam itu sudah pasi hak prorogatif (untuk
menentukan gen atau AND mana yang akan berperan) adalah pada Allah semata. Maka
sebagai muslim seharusnya mengatakan bahwa makhluk hidup menuju tingkat yang
lebih tinggi hanya dapat terjadi karena seleksi Ilahiyah, bukan seleksi alamiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar